Berlangganan

Dariku Untuk Kalian yang Selalu Penasaran, Biar Surat Terbukaku Ini yang Menjelaskan





Dariku Untuk Kalian yang Selalu Penasaran, Biar Surat Terbukaku Ini yang Menjelaskan
"Semoga kita segera dipertemukan dalam cinta yang tak lagi menemukan kegagalan." via http://moonelika.blogspot.co.id/



Sebab kurasa ini enggak perlombaan, maka semacamnya saya tidak butuh buru-buru menggapai garis finish hanya dengan bermodalkan kecepatan. Nanti, boleh jadi kapanpun itu. Saya tentu akan- diikat juga dalam suatu perkawinan. Dijariku, kelak akan- melingkar suatu cincin dengan label penyatu yang diberbagi dari seseorang lelaki yang melengkapi ruang hati. Dengan dirinya yang kuputuskan langkah untuk mencari berhenti selamanya.

Aku hanya tinggal tunggu waktu yang baik menurut jalan pikiran Tuhan. Menurut nasib gimana Tuhan berbicara. Tidak butuh buru-buru. Sebab yang saya tahu walau hanya sekali Tuhan sangatlah tidak sempat ingkar janji. Pada hati yang mau bersabar janjiNya rutin dicocoki. Dirinya mendesain kehidupan umatNya dengan sangat sempurna. Tidak ada yang sangat cepat alias lamban, sebab waktuNya rutin cocok dengan ending yang hebat.

Aku. Kurasa enggak sebab tidak ada yang mau, alias sebab saya yang memasang harga sangat tinggi dalam pasaran. Ini hanya bicara soal waktu. Bukankah kalian sendiripun tahu? Sebenarnya boleh jadi dimanapun serta sejenis apapun dia, menurut garis nasib, saya merupakan perempuan yang berasal dari rusuk seseorang pria.

Hanya bisa jadi untuk waktu ini kami tetap belum diijinkan saling jumpa serta sapa. Alias bisa jadi sebetulnya telah, tapi Tuhan tetap menyatakan kelak saja, Saya punya rencana cantik untuk kalian berdua! Alias bisa jadi juga saya serta dirinya tetap diminta untuk sama-sama berbenah, jadi bila waktunya telah tiba, kami sama-sama siap untuk saling mengantarkan selamanya. Jadi ku mohon pada kalian yang rutin saja penasaran, untuk lebih bersabar lagi menunggu hari tersanjungku itu.

Adakah kesendirianku merepotkan kalian? Alias adakah penolakanku kepada kasihsayang yang tidak kuinginkan membikin kalian menyesal dalam lumayan banyak faktor kecil dan juga besar? Kalau' tidak, maka kumohon menjauhlah. Berhentilah mendikte ini itu, alias berhenti lumayan banyak bicara. Kritikan kalianpun tidak lantas segera merilis jodoh yang sedang ku kelak dengan sepenuh hati.

Sekarang saya hanya sedang berusaha menikmati setiap waktuku kini. Boleh jadi seorang diri alias bersama siapa, saya sedang sangat belajar membenahi diri menjadi perempuan yang lebih baik lagi. Demi dirinya yang kelak hadir untuk menjemputku. Mengajakku mengarungi kehidupan bersama serta menjadi bunda yang cerdas sekali bagi anak-anaknya. Sebab pada hakekatnya, mekawin enggak kasus kali ini alias nanti. Enggak soal kini alias kapan-kapan. Tapi ini mengenai kompromi yang tidak akan- lekang oleh pertengkaran. Jadi tunggu saja.

Dan untuk kalian hei calon lelakiku. Telahkah kalian menemukan jalan untuk hingga dihadapanku? Tenang saja, saya tetap sabar menantikanmu. Tidak perduli seberapa lama, alias akan- berjumpa dengan tutorial yang gimana. Konfiden saja, kalian serta saya punya Tuhan yang tidak main-main dengan doa umatNya. Sebab itu tetaplah berusaha, saya disini dengan sabar menantimu dalam perbincanganku dengan Tuhan. Mudah-mudahan kami segera dipertemukan dalam kasihsayang yang tidak lagi menemukan kebatalan.