alone melalui http://alonepicture.com
Sempat mengetahuimu itu adalah ketersanjungn tersediri untukku, berharap merapatkan sebuah interaksi denganmu itu sempat saya bayangkan, tapi boleh jadi mengapa serta sebab apa seluruhnya berubah begitu saja sejak sikapmu yang berubah mendadak serta mengawali dengan membikin jarak di antara kita, hingga waktu ini saya tetap bertanya-tanya apa yang membikinmu berangkat begitu saja tanpa ada ucapan kalimat ' selamat tinggal' untukku. apakah saya punya salah denganmu? apakah saya sempat membikinmu sedih?
ingin sekali saya mempertanyakan ini semua padamu, tapi apa yang dapat saya lakukan saya tidak punya nyali untuk itu sebab kami hanya sebatas kenal serta bisa jadi kalian berpendapat hanya kawan, tidak lebih dari itu, tapi andaikan kalian tau sebenarnya disini ada seorang yang menantikan untuk kalian sambut hatinya, enggak untuk kalian tinggalkan begitu saja.
aku tidak sempat menyalahkanmu, sebab saya tau perasaan terbukti tidak dapat untuk dipaksakan, bisa jadi hanya saya yang punya perasaan ini serta kalian tidak, sehingga wajar saja andaikan kalian berangkat begitu saja tanpa mempertimbangkan perasaanku terimaksih saya ucapkan padamu sebab kalian sempat memberbagi perasaan yang cantik buatku, perasaan sempat berharap padamu, perasaan sempat ingin mempunyai interaksi denganmu, serta perasaan tersanjung sebab sempat kalian perkenalkan di tengah-tengah keluargamu. yaa... saya mengalami tersanjung saat itu.
untukmu pria yang ada dihatiku, bisa jadi terbukti kini kalian belum memilihku, tapi tidak ada yang tidak bisa jadi di bumi ini, andaikan terbukti kalian adalah seorang yang dinasibkan Tuhan untukku saya percaya sebuah saat tentu ada jalan untuk kami mengawali serta merapatkan interaksi kembali. Saya rutin berdoa untuk itu.
Sempat mengetahuimu itu adalah ketersanjungn tersediri untukku, berharap merapatkan sebuah interaksi denganmu itu sempat saya bayangkan, tapi boleh jadi mengapa serta sebab apa seluruhnya berubah begitu saja sejak sikapmu yang berubah mendadak serta mengawali dengan membikin jarak di antara kita, hingga waktu ini saya tetap bertanya-tanya apa yang membikinmu berangkat begitu saja tanpa ada ucapan kalimat ' selamat tinggal' untukku. apakah saya punya salah denganmu? apakah saya sempat membikinmu sedih?
ingin sekali saya mempertanyakan ini semua padamu, tapi apa yang dapat saya lakukan saya tidak punya nyali untuk itu sebab kami hanya sebatas kenal serta bisa jadi kalian berpendapat hanya kawan, tidak lebih dari itu, tapi andaikan kalian tau sebenarnya disini ada seorang yang menantikan untuk kalian sambut hatinya, enggak untuk kalian tinggalkan begitu saja.
aku tidak sempat menyalahkanmu, sebab saya tau perasaan terbukti tidak dapat untuk dipaksakan, bisa jadi hanya saya yang punya perasaan ini serta kalian tidak, sehingga wajar saja andaikan kalian berangkat begitu saja tanpa mempertimbangkan perasaanku terimaksih saya ucapkan padamu sebab kalian sempat memberbagi perasaan yang cantik buatku, perasaan sempat berharap padamu, perasaan sempat ingin mempunyai interaksi denganmu, serta perasaan tersanjung sebab sempat kalian perkenalkan di tengah-tengah keluargamu. yaa... saya mengalami tersanjung saat itu.
untukmu pria yang ada dihatiku, bisa jadi terbukti kini kalian belum memilihku, tapi tidak ada yang tidak bisa jadi di bumi ini, andaikan terbukti kalian adalah seorang yang dinasibkan Tuhan untukku saya percaya sebuah saat tentu ada jalan untuk kami mengawali serta merapatkan interaksi kembali. Saya rutin berdoa untuk itu.
