Berlangganan

Ingin Menerbitkan Bukumu Sendiri 2 Minggu Lagi? Berikut Tipsnya





Di zaman serba modern ini, di saat ketenaran bisa diraih dengan beberapa cara, tergolong rajin-rajin meng-upload riasan mata di Instagram, lumayan banyak person yang mempunyai jalan seorang diri untuk menjadi populer. Nah, untuk manusia sejenis ini, terkadang mereka lebih terbiasa menerbitkan buku sendiri. Pembelinya? Ya, para fans mereka. Faktor ini juga begitu juga membuktikan sebenarnya loyalitas fans kadang-kadang jauh lebih istimewa ketimbang mutu di dalam buku yang ditulis. Ya, tapi kan tapi kan, tak ada salahnya toh. Yap, buat yang mau mempunyai buku sendiri, walaupun untuk dibaca sendiri, alias untuk dibaca anak anda kelak, alias buat menulis ingatan manis bersama si Cinta, berikut trik serta triknya.
1. Tulis dululah
Ingin Menerbitkan Bukumu Sendiri 2 Minggu Lagi? Berikut Tipsnya

Menulislah dengan Konsisten melalui http://www.justenoughbrave.com/



Tulis dulu bukunya. Siapkan rencana alur buku. Usahakan dengan disiplin sejenis person kerja di kantor, 8 jam sehari. Mau mood alias tidak, suka alias tidak, canggih semakin. Semakin. Ya, semakin.

2. Konsultasikan dengan Editor

Konsultasikan Karya Kamu melalui http://www.writerscircleworkshops.com/cmp/1on1.html

Jika ingin karya terkesan lebih indah, berkonsultasilah dengan editor demi menjaga harga diri serta mutu. Tak butuh repot mencari editor, anda bisa menghubungi mahasiswa lulusan Sastra Indonesia, alias menghubungi editor di suatu penerbitan. Biasannya mereka juga bekerja sebagai editor freelance.

Hal ini tak berlaku andaikan Kamu hanya ingin sekadar bekarya saja, hanya untuk mengkonkretisasikan diri.



3. Pilih Tampilaner Grafis

Konsultasi dengan Tampilaner Grafis melalui https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=&url=http%3A%2F%2Fwww.15thstreetvillage.com%2Fget-to-know-graphic-design&psig=AFQjCNFyhRY9U6y4qtSNeaGE55pyKbG8mA&ust=1448676992839650

Selidiki kawan-kawan yang suka mentampilan. Komunikasikan konsep yang anda inginkan. Apakah ingin cover “lucu” memadai dengan stiker yang bisa timbul tatkala buku dibaca alias serius. Konsultasikan perihal ukuran yang diharapkan. Andaikan ingin ada foto-foto eklusif, pastikan tampilan grafisnya juga pintar mengfoto. Andaikan tidak, mau tak mau, selidiki lagi siapakah manusia di luar sana yang piawai menjadi ilustrator. Andaikan ingin mengfoto seorang diri tak soal, kelak minta tolong tampilan grafis untuk mendigitalkan. Nah, nah.

4. Pilih Percetakan

Percetakan melalui https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjtlr6Yxa_JAhXPcI4KHV33AsQQjB0IBg&url=http%3A%2F%2Fkabardaerah.co.id%2F2015%2F08%2F26%2Fpemerintah-dukung-produk-plastik-bersaing-di-pasar-internasional%2F&bvm=bv.108194040,d.c2E&psig=AFQjCNH-WJsYSy_ILoXyVrPDwFt5sV416Q&ust=1448677171296884

Untuk yang tinggal di kota besar, alias wilayah rural, percetakan semacamnya tak sangat soal. Di pinggir jalan ada lumayan banyak. Tak butuh percetakan yang besar, yang penting bisa mencetak. Andaikan telah berjumpa, tinggal dibom, eh didatangi maksudnya. Konsultasikan soal tipe kertas dengan baik. Periksa kertas yang Kamu inginkan, tergolong mutu kertas serta beratnya.



5. Pilih Nama “Penerbit” yang Unik

Contoh Logo Penerbit melalui https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwj_jtL7wK_JAhXOC44KHbmnD18QjB0IBg&url=https%3A%2F%2Fwww.pinterest.com%2Fpin%2F541839398891894882%2F&psig=AFQjCNEx8TsIF22NEqct9ko8KgNAR9bM-A&ust=1448676038256566

Meskipun dicetak seorang diri enggak bermakna tak ada nama penerbit lho. Lumayan lumayan banyak penulis yang menerbitkan bukunya seorang diri masih memasukkan nama penerbit. Contohnya Artiseni (Baca: Art is seni) alias bisa juga nama-nama unik yang anda miliki. Minta bantuan tampilaner grafis untuk memwujud logo-nya.



6. Daftarkan ISBN

ISBN melalui https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwj2_eibwa_JAhWDSI4KHcdBA9EQjB0IBg&url=https%3A%2F%2Fsavvybookwriters.wordpress.com%2Ftag%2Fisbn-number%2F&psig=AFQjCNEeDNGH4fwxw41HEdz7nf9D83vWhg&ust=1448676110969082

Nah, agar buku anda diakui, tidak boleh lalai mengontak Perpustakaan Nasional untuk meminta ISBN. Langkah ini lebih terbiasa tak dilakukan oleh penulis yang menerbitkan karyanya sendiri, boleh jadi sebab tak tahu alias tak mau. ISBN penting untuk menjaga ke-sah-an karya anda kendati cuma dicetak sebiji serta dibaca oleh kekasih hati. Biayanya juga terjangkau. Rah. Rah.Pendaftaran pun bisa dilakukan dengan cara online.

Bukan hanya buku, majalah pun bisa menerima akreditasi sejenis ISBN, hanya namanya saja yang tak sama.



7. Review

Kegunaankan website review melalui https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=&url=http%3A%2F%2Fwww.oliverashford.com%2Fabout%2F&bvm=bv.108194040,d.c2E&psig=AFQjCNEy1JHIGTUmV0G4I_ojQbWnm5wa4w&ust=1448677240343592

Buka laman-laman sejenis Goodreads. Puji-puji karya kalian, tapi ini sangat radikal he he. Tenang, minta bantuan Si Kasihsayang buat me-review boleh, minta bantuan ponakan boleh, apa minta penulis freelance gitu boleh.



8. Promosi serta Kegunaankan "Fans"

Review oleh Thug Notes di Youtube melalui https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=&url=http%3A%2F%2Fwww.youtube.com%2Fwatch%3Fv%3Dkj0K8OpuK0I&psig=AFQjCNHqBAuQ0Cl5IyKMiQEgr1K-NSLOLw&ust=1448676209006353

Buka channel youtube kalian, andaikan punya, buka Instagram, Path, FB, pasang pemkabarhuan di radio sebenarnya telah lahir suatu karya kejadianl dengan label “Insyaalloh Bestseller” --Kalau' gak juga gak pa pa--atau “Dikit lagi Bestseller” --Kalau' gak juga gak pa pa--atau “Gak butuh Bestseller”--kalau' Bestseller juga gak pa pa. Alias pakai label,” 120% dari penjualan akan- disumbangkan untuk aktivitas unik.” Tutorial yang paling relevan ya, dengan power, contohnya, Kamu ketua Organisasi Penting yang menginspirasi serta berpotensi untuk digilai. Niscaya jalan Kamu akan- lumayan lancar serta jaya. Adakan pembahsan serta robek buku serta makan bersama serta sumbangan buku serta segala aktivitas tak lebih penting lainnya. Kecuali, Kamu hanya ingin mencetak buku saja, tak butuh ketenaran. Ya tak butuh heboh. Kalem saja.

Kenyataan telah membuktikan sebenarnya “ketenaran” yang dibangkit seorang diri pun kadang-kadang sanggup mengalahkan energi pemasaran penerbit formal. Tidak hanya itu, ada beberapa penulis yang akhir-akhir malah lebih suka menerbitkan buku seorang diri serta memasarkan dengan cara online ketimbang mempercayakan penerbit.

9. Bekerja Sama dengan Toko Buku Online alias Komunitas

Kegunaankan kecanggihan teknologi melalui https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwiWp66Ew6_JAhWWBo4KHQHPDEAQjB0IBg&url=http%3A%2F%2Fdrjpschoolofbanking.com%2Fbanking-books%2F&psig=AFQjCNFkrD3iuGVRuY_afKnYmjnt35YZQw&ust=1448676587253526

Jika memungkinkan, milikilah mengakses yang mempunyai toko buku online. Di toko buku online promosi bisa lebih gampang  sebab hanya memerlukan foto serta info buku. Mudah-mudahan dengan terselipnya buku Kamu di sela-sela buku penerbit resmi, membikin person menjadi susah membedakan. Atau, bergabunglang dengan populasi penulis. Kemudian usulkan bisnis membuka toko buku online sebagai salah satu sumber pendanaan. Nah, pelan-pelan, sisipi koleksi buku di toko populasi Kamu dengan karya rekan-rekan populasi yang dianggap layak. Atau, cari lapak online yang ramai pengunjung, contohnya Tokopedia. Kamu buka lapak seorang diri jualan sendiri. Pokoknya, apapun yang terjadi, bumi harus tahu kalau' Kamu merupakan penulis. Titik. Nah, kalau' telah begini tak butuh menantikan sehingga Pramoedya Ananta Toer dulu kan buat menerbitkan buku?
2 Minggu lagi, pastikan bukumu terbit ya.