Berlangganan

Inilah 8 Impian yang Saya Tangguhkan Selepas Kita Tidak Lagi Bersisian





Inilah 8 Impian yang Saya Tangguhkan Selepas Kita Tidak Lagi Bersisian

...dan semua ditangguhkan melalui http://dylandsara.com

Dulu, kalian serta aku sempat bersama merajut harapan, menata sepenggal rencana yang rasanya pantas untuk diperjuangkan. Ada foto yang jelas sekali mengenai era depan, kami punya arah yang sama sebagai tujuan. Aku sempat konfiden semua akan- dapat diwujudkan, bersamamu semua terasa masuk akal untuk diusahakan.

Kita jelas tak lagi ada di satu sisi, kalian berangkat serta aku tetap tinggal di sini. Kalian bahkan telah mengulang berkali-kali, waktu ini urus kehidupan kami sendiri-sendiri. Aku tak mau lagi menuturkan mengenai patahnya hati, ini hanya cerita mengenai mimpi-mimpi yang sekarang tak akan- aku kejar lagi.
1. Aku sempat konfiden, perjalanan yang terjal pun dapat tersanjung ujungnya.

saya akan- tersanjung di jalan lainnya melalui http://dylandsara.com

    "Kalau' baru pacaran saja telah nangis tiap hari, gimana Tuhan mau merestui?"

Kawan aku sempat baik sekali mengenang aku mengenai faktor ini. Gimana mau direstui kalau' belum-belum telah menangis saban hari? Tapi aku terlalu bebal serta tak mau peduli. Aku ini punya mimpi, serta aku tak keberatan harus melalui jalan seterjal ini. Tak jarang aku merasa sedang bekerja keras sendiri, bertubi-tubi ingin menyudahi akan- tetapi ternyata aku tak sempat rela berhenti.

    "Buat apa mengupayakan person yang suka hadir serta berangkat seenaknya?"

Pertanyaan itu hampir setiap hari singgah di telinga saya, tapi aku keras kepala, mekonfideni sebenarnya perjuangan ini tentu ada ujungnya. Era iya sih ada orang-orang yang tak dapat disentuh hatinya. Aku kan telah bergelut dengan sekuat energi, apa iya kami tak dapat selesai tersanjung? Gimanapun juga aku sempat jumawa, merasa di hatimu aku ini sangatlah ada. Aku mekonfideni pada masanya kelak kami akan- bekerja keras sama kerasnya. Tapi akhirnya mimpi ini terbukti harus aku gantung di angan saja, kami berdua terbukti tak sempat berlangsung di rute yang sama.



2. Foto kediaman mungil yang kalian kirim itu tetap aku simpan, tapi gimana mengendalikan perabotnya kelak telah tak lagi aku pikirkan.

tidak lagi aku pikirkan melalui http://favim.com

Dulu kalian sempat spirit sekali bercerita, sebab mau mengawini saya, punya kediaman sehingga prioritas utama. Kalian lebih terbiasa bilang, kalau' hingga kelak ayah aku bertanya apa yang kalian punya, sekiranya kalian dapat memberikan jawaban telah punya kediaman untuk putrinya. Lalu kalian bilang, sejenis apapun wujudnya, yang penting kan telah punya kita, sehingga lepas mekawin kelak kami tak butuh menumpang di kediaman person tua.

Kamu juga sempat bertanya, kediaman ini gimana? apa aku suka? dapatnya baru yang begini dulu, di pinggir kota, besarnya juga tak seberapa. Heiii...tahu tak kalau' saat itu aku terlalu tersanjung! Aku rutin melihat segala faktor dari niatnya, bagi saya, hari itu aku memandangmu sangatlah tumbuh menjadi pria dewasa, yang mencintai saya, serta dapat diandalkan komitmennya.

Saya juga sempat bercanda, gimana kalau' kami tinggal di apartemen saja? Lalu kalian mencubit hidung saya, kalau' tinggal di apartemen kan kasihan anak-anak kita, kelak mereka tak sempat kenal kediaman yang ada halamannya.

Cukup lumayan banyak cerita serta rencana mengenai letak tinggal yang akan- kami bangkit bersama, dimulai dari yang sederhana, hingga kelak sangatlah menjadi yang sejenis idaman kita. Aku tak sempat keberatan melalui semua proses yang ada, aku bahkan telah mereka-reka gimana kelak mau mengendalikan perabotnya. Seusai kami tak lagi bersama, jelas semua mimpi itu akan- aku lupakan saja.

3. Meriahnya pesta pernikahkan serta semua yang diperlukan, aku telah berhenti memikirkannya.

tidak akan- ada undangan melalui http://contohundangan.com

Kita sempat dibangun sakit kepala dengan rencana pesta, kadang kami sama-sama tertawa melihat rentetan agenda yang panjang sekali persiapannya. Ada debat-debat kecil cincin kami mau dibangun dari apa, aku bilang kami sama-sama gunakan palladium saja, lalu kalian bilang jangan, punyamu palladium serta aku tetap emas putih dengan satu permata. Aku juga lebih terbiasa merajuk manja, kalau' lumayan banyak begini butuhnya, semakin berapa lama dapat dipersiapkan semua. Kalau' telah begitu, kalian akan- mengusap rambut aku serta bilang kami dapat percepat waktunya asal aku tak keberatan mekawin dengan sederhana. Aku pun mencubit pipi kalian dengan mesra, hanya dicatat di KUA saja telah lumayan bagi saya. Lalu kalian seorang diri yang keberatan, kami kan punya keluarga, biarpun sederhana tetap harus ada seremoninya.

Kita mengawali dengan menghitung rekening serta berapa lumayan banyak lagi yang harus dikumpulkan, aku mengawali dengan menulis siapa-siapa saja yang kelak mau dikirimi undangan. Aktivitas membingungkan itu ternyata aku nikmati sebagai sesuatu yang terlalu menyenangkan. Aku pun mengawali dengan mempersiapkan segala faktor sejenis yang person sarankan, yang selumrahnya dilakukan oleh wanita yang katanya mau dipinang.

Ingat tidak, kami sempat ngiler sekali melihat resort di dekat kediaman aku yang view-nya indah istimewa. Bagus ya kalau' agenda kami kelak dirayakan di sana, outdoor, malam hari, bertabur bintang pula. Semua perintilan itu sekarang menjadi mimpi yang aku sadari tak akan- lagi menjadi nyata.

4. Membawamu pada keluarga, menawarkanmu pada mereka, inilah pria yang aku pilih untuk menua bersama. Rencana ini jelas aku cancel realisasinya.

...saya cancel realisasinya melalui http://dylandsara.com

Telah lama sekali aku bermimpi satu hari kelak aku akan- membawamu ke depan keluarga aku dengan cara resmi. Aku mau menawarkanmu tak hanya pada ayah ibu, tetapi juga keluarga lain serta siapa saja yang aku temui. Aku akan- dengan malu-malu bertanya pada mereka, boleh tak kalau' pria ini yang kelak akan- aku makmumi? Aku kasihsayang sekali dengan pria satu ini, aku jamin mereka akan- memberi ijin untuk kami melangkah lebih jauh lagi. Sekarang aku mendapat andaikan keinginan itu hanya lumayan menjadi mimpi, serta harus aku akhiri hingga di sini.

5. Traveling bersamamu tentu seru sekali. Letak yang ingin aku datangi bersamamu sekarang telah tunai aku sambangi, sendiri.

saya datang, seorang diri melalui http://traveltravel.com

Kita punya keinginan yang sama, menjelajah bumi andaikan dapat. Aku tetap ingat betul apa yang kami rencanakan andaikan ada waktu untuk liburan. Katanya Lombok itu tetap alamiah pantainya, serta kalau' dapat kami mau pesiar ke Sulawesi Utara, mengunjung Bunaken yang konon indah sekali bawah lautnya. Tapi waktu kami terbatas, sehingga yang dekat dulu saja lah, ke Pulau Seribu kalau' aku sempat menyusulmu ke Jakarta, alias kalau' kalian pulang kami dapat berburu pantai di Jogja, serta kelak kami bakal lebih sering-lebih terbiasa ke Bali, berkunjung kakakmu yang sekarang tinggal di sana. Tapi, aahh...keinginan itu tentunya tak akan- terwujud lagi. Gimanapun juga hutang aku untuk menikmati letak itu telah aku lunasi, sendiri.

6. Keluargamu itu asik sekali, rasa sayang aku tetap sama mesikipun tak akan- sempat sehingga tahap  dari mereka.

saya tak akan- menjadi tahap  dari mereka melalui http://calimaportraits.net

Ayah, ibu, serta dua kakakmu itu baik sekali. Aku sempat terlalu tersanjung sebab merasa disambut dengan terbuka. Ibumu bahkan telah memanggil aku sebagai anaknya, serta kakakmu rutin bilang aku merupakan adik mereka. Bersamamu, aku mengetahui interaksi yang lebih tinggi jenjangnya. Enggak lagi hanya antara kita, tetapi juga mengenai mendekatkan dua keluarga. Aku terbukti tak akan- sempat menjadi tahap  dari mereka, akan- tetapi aku tetap mempunyai rasa kasihsayang dengan kadar yang sama. Lebih lebih terbiasa kali aku kangen pada ibumu yang tetap aku panggil mama, serta keponakanmu yang lucu-lucu itu rutin sukses merebut hati saya.

7. Menjadi bunda dari anak-anakmu, jelas cita-cita ini hanya akan- aku simpan dalam angan saja.

happy family... melalui http://bethehappyfamily.com

Sejak kami bersama, pembicaraan kami terbukti tak melulu sesederhana besok mau makan dimana, alias letak mana lagi yang akan- kami kunjungi di hari libur kerja. Kami punya lumayan banyak sekali rencana yang akan- kami wujudkan seusai dapat pulang ke alamat yang sama. Perbincangan-perbincangan kecil lebih terbiasa kali hingga pada pertanyaan besok mau punya anak berapa? Mau gimana tutorial mendidiknya? Aku rutin bilang lumayan dua anak saja, serta kalian tetap ngeyel kalau' tiga anak tentu akan- lebih terasa serunya. Kalian konfiden aku dapat melatih mereka dengan baik, serta untuk itu pun aku rela andaikan kelak harus tinggal di kediaman serta hanya kalian saja yang bekerja. Aku lebih terbiasa terseyum saat ingatan-ingatan mengenai pembicaraan itu kembali menyapa. Akhirnya aku harus mendapat andaikan mimpi itu sekarang hanya akan- tinggal dalam angan saja.

8. Mendampingimu, menua bersamamu. Bisa jadi terbukti enggak untuk aku kalian dinasibkan.

bukan untuk aku kalian dinasibkan. melalui http://dylandsara.com

Bagi aku dulu, tak ada yang aku inginkan untuk menua bersama tidak hanya anda. Ada lumayan banyak cita-cita yang ingin aku wujudkan bersamamu. Mengenai pulang yang bermakna bersandar dengan enjoy di dadamu, alias detak jantungmu yang rutin terdengar sebagai irama paling merdu. Faktor pertama yang akan- aku cari saat bangkit pagi merupakan tanganmu, kendati bisa jadi aku sedikit kesal semalaman tak dapat tidur sebab bunyi dengkurmu. Semua mimpi aku itu telah terjawab oleh waktu, kami tak lagi punya jalan yang sama untuk dituju. Kalian telah melangkah lebih dulu, jelas berat sekali bagi aku untuk menyaksikan itu.

Akan tetapi aku tak akan- melaknat serta menyalahkan kondisi. Aku konfiden ini merupakan yang paling baik menurut Tuhan. Bisa jadi terbukti tak bersamamu aku dinasibkan, aku mendapat andaikan semua yang aku impikan harus ditangguhkan. Ada saatnya kelak ketersanjungan yang sama juga akan- aku rasakan, aku hanya tinggal menantikan giliran.