Kemarin hari seusai serangkaian aksi terorisme di Paris, penduduk ibukota Perancis tersebut ramai-ramai berkerumun di pusat kota untuk memberi penghormatan terakhir terhadap 129 roh yang melayang di malam mengharukan tersebut.
Akan padahal ada panorama tidak biasa serta menyentuh diPlace de la Republique. Seseorang lelaki Muslim berdiri di tengah-tengah kerumunan penduduk Paris yang sedang berduka. Dengan ikatan surban yang menutup matanya, lelaki tersebut mengangkat tulisan yang bersuara:
“Aku merupakan seseorang Muslim, tapi saya dituduh sebagai teroris.”
“Aku konfiden padamu. Apa kalian juga konfiden padaku? Andaikan ya, maka beri saya pelukan.”
Apa yang terjadi saat seseorang Muslim berdiri di tengah kerumunan penduduk Paris yang sedang berduka? Penduduk Paris ramai-ramai memberi lelaki itu pelukan hangat.
Hug me
Hug me melalui www.youtube.com
Screen Shot 2015-11-20 at 2.45.30 PM
Kerumunan lebih padat saat penduduk menantikan giliran memberi pelukan terhadap lelaki tersebut. Berbagai di antaranya tersenyum, sementara yang lain terkesan terharu sampai menitikkan air mata.
Warga Paris tersentuh
Akan padahal ada panorama tidak biasa serta menyentuh diPlace de la Republique. Seseorang lelaki Muslim berdiri di tengah-tengah kerumunan penduduk Paris yang sedang berduka. Dengan ikatan surban yang menutup matanya, lelaki tersebut mengangkat tulisan yang bersuara:
“Aku merupakan seseorang Muslim, tapi saya dituduh sebagai teroris.”
“Aku konfiden padamu. Apa kalian juga konfiden padaku? Andaikan ya, maka beri saya pelukan.”
Apa yang terjadi saat seseorang Muslim berdiri di tengah kerumunan penduduk Paris yang sedang berduka? Penduduk Paris ramai-ramai memberi lelaki itu pelukan hangat.
Hug me
Hug me melalui www.youtube.com
Screen Shot 2015-11-20 at 2.45.30 PM
Kerumunan lebih padat saat penduduk menantikan giliran memberi pelukan terhadap lelaki tersebut. Berbagai di antaranya tersenyum, sementara yang lain terkesan terharu sampai menitikkan air mata.
Warga Paris tersentuh
Warga Paris tersentuh melalui www.huffingtonpost.com
Pria Muslim tersebut semakin mendapat pelukan serta sambutan hangat, sampai di akhir hari dirinya membuka penutup matanya sambil mengatakan:
“Aku ingin memastikan sebenarnya menjadi seseorang Muslim enggak bermakna membikin dirinya menjadi teroris. Teroris merupakan teroris, orang-orang yang menewaskan tanpa karena. Seseorang Muslim tidak akan- melaksanakan itu, agama kita mengharamkannya.”
Aksi yang mengharukan tersebut tidak berhenti di situ saja, berbagai Muslim lain juga membikin aksi seragam untuk memberi arti sebenarnya terorisme tidak mewakili agama apapun.
Jika video di atas tidak membikinmu merinding alias terharu sedikit pun, maka ada yang salah dengan rasa humanisme kamu.
Pria Muslim tersebut semakin mendapat pelukan serta sambutan hangat, sampai di akhir hari dirinya membuka penutup matanya sambil mengatakan:
“Aku ingin memastikan sebenarnya menjadi seseorang Muslim enggak bermakna membikin dirinya menjadi teroris. Teroris merupakan teroris, orang-orang yang menewaskan tanpa karena. Seseorang Muslim tidak akan- melaksanakan itu, agama kita mengharamkannya.”
Aksi yang mengharukan tersebut tidak berhenti di situ saja, berbagai Muslim lain juga membikin aksi seragam untuk memberi arti sebenarnya terorisme tidak mewakili agama apapun.
Jika video di atas tidak membikinmu merinding alias terharu sedikit pun, maka ada yang salah dengan rasa humanisme kamu.