Berlangganan

Surat Terbuka untuk Seseorang yang Pernah Membuatku Merasa Sempurna





Surat Terbuka untuk Seseorang yang Pernah Membuatku Merasa Sempurna

Kutulis surat ini dengan air mata di pipi melalui http://alfa-img.com

Kumohon, tolong tidak boleh salahkan saya andaikan saya tidak cerdas membendung air mata. Tidak boleh kesal padaku sebab saya tidak sanggup menyemsuarakan kekecewaan. Saya tidak tahu seberapa besar kerinduan ini menguasaiku. Hanya satu yang saya pahami, perasaan ini terus menyakiti dalam hitungan hari. Bahkan saya mencatat ini dengan sesekali mengusap pipiku dengan punggung tangan.

Aku telah mengirimimu pesan lewat semua sosial media. Hanya menantikanmu membaca tanpa ada balasan. Saya telah memohon terhadap siapa pun, dengan alias tanpa air mata, supaya saya dapat berkata denganmu mesikipun hanya satu kata. Tidak ada yang dapat, melainkan Tuhan mengetuk hatimu yang terlampau kebal itu.

Apa beritamu di sana? Kau rutin bilang sebenarnya kau bahagia. Saya juga mepercayai faktor itu. Kau tidak sama denganku. Saya tidak sempat tahu nama perasaan ini. Dulu, saya kehidupan dengan ukuran kebahagiaan yang sederhana. Menerima kualitas keren, kendati jauh dari sempurna. Dapat melengkapi segala paksaan person tua. Memantau seseorang yang kukagumi dari jauh, tanpa berani berkata perasaan yang sesungguhnya.

Kini, bahagia itu sangat susah kucapai. Denganmu, saya sempat merasa sempurna. Dalam segala keterbatasanmu, keterbatasanku, serta keterbatasan kami sebagai orang-orang. Sejenis saat kau menutup penamu serta suara “klik” membikinnya pas satu sama lain. Sekiranya bagiku sejenis itu. Kini, saat kau menentukan untuk pergi, saya merasa kehilangan sesuatu. Saya seorang diri merasa bimbang saat ditanya sesuatu itu apa. Kami tidak sempat saling mempunyai. Tidak bisa jadi sesuatu itu merupakan kau. Tapi saya tetap merasa, kehidupanku jauh dari kata sempurna bahkan sebelum saya mengetahuimu.

Apa beritamu di sana? Boleh jadi di belahan Dunia mana sekarang kau berada. Bisa jadi jarak kami tidak hingga ribuan kilometer jauhnya, tetapi saya terus percaya perasaan kami terpaut jutaan tahun cahaya. Apakah perasaan itu sempat salah? Kupikir tidak sama sekali. Hanya saja, perasaan belum tentu terpaku pada alamat yang dituju. Belum tentu pula pada waktu yang sewajibnya, dapat saja terlampau dini alias bahkan terlamban sama sekali. Bisa jadi itu kondisiku saat ini. Tidak, saya percaya sekali kau merupakan person yang cocok. Tapi bisa jadi waktuku salah, sewajibnya enggak waktu ini alias bahkan bertahun-tahun yang kemudian saat mataku meringkus senyummu pertama kali.

Masihkah kau menyalahkanku? Atas perasaan yang bahkan tidak kutahu akan- sesusah ini. Person bilang kasihsayang itu sederhana, tanpa mempertimbangkan agama, kasta, dendam keluarga, alias lain sebagainya. Tapi kasihsayang menjadi susah bagi person yang tidak dapat mencurahkan rasa cintanya. Pintu telah tertutup, bahkan untuk saling menyapa. Saya takut sendiri, andaikan saya mencoba berkata padamu maka yang kudapat hanyalah benci.

Tahukah kau? Saya lebih terbiasa memutar lagu-lagu patah hati. Bisa jadi di luar sana lumayan banyak yang mengalami apa yang kurasa. Tetapi saya merasa seseorang diri menjalani ini. Saya tidak sempat lagi merasa bahagia di dalam keramaian, sebab saya merasa asing serta rutin bertanya-tanya kenapa saya di sana.

Oh iya, musim penghujan telah tiba. Kau bilang saya penyuka hujan. Sebetulnya saya tidak menyukainya sama sekali. Basah kuyup, kedinginan, kotor dengan cipratan air kecoklatan di pinggir jalan. Sukakah kau itu semua? Tetapi hujan sempat membikinku merasa dekat denganmu. Saya tahu, saya rutin dapat merasakanmu.

Telah, ya. Tetap lumayan banyak yang harus saya kerjakan. Saya lelah, terlampau lelah. Kuharap kau rutin tahu, sebenarnya saya tetap ada untukmu. Mesikipun kau tidak sempat menyuruhku berdiri tegak di bawah guyuran hujan di depan rumahmu. Juga tidak memaksaku mengingat setiap hari ulang tahunmu. Alias  berlarian menjengukmu kala jatuh sakit. Bahkan mencemburuimu saat kau dekat dengan yang lain. Sebut saya bodoh. Panggil saya tolol. Setiap person boleh kan mengidentifikasi rasa sayang? Bisa jadi rasa sayangku tidak sama dengan wanita-wanita lain yang dekat denganmu.

Akhir kata, mesikipun saya enggak salah satu person yang kau sayangi, tetapi saya berharap saya enggak satu-satunya person yang kau benci.