Berlangganan

Surat Terbuka untuk Wanita Cantik yang Sekarang Mendampingi Priaku Dulu





Surat Terbuka untuk Wanita Cantik yang Sekarang Mendampingi Priaku Dulu
http://republicofyou.co.au melalui http://republicofyou.co.au

Hallo mba indah apa beritanya priaku dulu ? apa dirinya sehat ? apa dirinya tetap tidur larut malam ?

Semenjak perpisahan yang tanpa argumen bagiku, saya telah tak tahu lagi laporan dirinya sekarang, saya telah tak tahu jadwal kerjanya pagi alias malam, saya telah tak tahu apa dirinya tetap kegemaran bulu tangkis alias bisa jadi dirinya punya kegemaran baru denganmu, serta saya telah tak tahu segalanya laporan mengenai dia. Bisa jadi kini kalian yang tahu semua segalanya mengenai dia, kini kalian yang mengantar segala faktor mengenainya.

Ketika hubuganku dengannya telah mengawali dengan terasa tak sama, saya telah punya bunyi hati sebenarnya ada seseorang yang membikinnya berubah, ada seseorang yang membikinnya terpukau serta jauh merasa lebih tersanjung semacamnya. Saya tetap terpukau saat itu tak lumayan banyak bicara, saya tetap mencoba untuk mempertahankannya, memperjuangankan rasa yang tulus ini. Hari demi hari saya dengannya terus renggang, terus menjauh, serta terus kaku.

    “Aku bertanya dalam hati, saya ini sedang mempertahankan interaksi apa sedang menunda perpisahan”

Awalnya saya tak mencoba untuk mencari tahu mengenai dirinya serta seseorang yang telah membikinnya berubah, tapi mau tak mau saya harus tau ada apa sebetulnya dengan priaku ini. Tatkala saya mencoba cari tahu satu post demi post di instagram saya menjadi tahu kenapa priaku berubah menjadi sejenis ini, kenapa dengan mudahnya priaku meninggalkan saya begitu saja. Sosok perempuan yang bergambar di dalam suatu mobil yang saya hapal jelas mobil priaku. Paras wajahmu yang cantik, kulit putih, hidung mancung serta bibirmu yang sejenis bergancu membikin priaku berpaling dari saya perempuan yang tak ada apa – apanya di banding anda. Saya hanya perempuan sederhana yang tak cantik, tak putih jangankan dapat berbibir merah semacammu. Saya hanya perempuan yang mencintai serta menyayanginya dengan tulus mendapat seadanya priaku.

Aku terbukti tak menyalahkanmu atas kepergian priaku, Tapi adakah segelintir perasaan di benakmu ? tak kah kau paham kami ini sesama perempuan ? Gimana perasaanmu andaikan semua ini berbalik di posisimu kehilangan seseorang yang telah bersama sama mengarungi waktu yang tak sebentar. Seseorang yang kalian sayangi dengan tulus berpaling dengan mudahnya hanya bagusa alas an fisik yang jauh lebih segalanyaa mengalahkan rasa yang tulus. Tak kah dahulu kalian bertanya padanya tetap ada sosok diriku yang tetap memperjuangkannya ? Telahlah saya insaf diri akan- kondisiku yang sejenis ini andaikan di bandingkan denganmu. Fisik yang rupawan telah menjadi opsi nomer satu bagi kaum pria. Bisa jadi kini saya belum terima atas kepergian priaku, saya tetap belum sering tanpanya, saya tetap belum dapat melupakan semua ingatan yang telah sempat kami lalui bersama. Saya konfiden ini akan- berlalu pada saatnya .

    “Dan terkadang faktor terkejam merupakan waktu ia dapat memungut apapun yang sedang kami genggam dengan gampang  akan- tetapi waktu pun yang akan- memulihkan apa yang telah ia ambil”

Aku berharap kisahmu dengannya kini tak sejenis saya serta dirinya dulu, harus selesai tanpa kata. Mudah-mudahan kalian dapat mendapat segala ketidak lebihannya iyaa “ketidak lebihannya” kalian pun tahu apa itu ketidak lebihannya, Saya konfiden dirinya tak akan- meninggalkanmu sejenis dirinya meninggalakan saya seseorang cewek tak indah serta tak punya apa – apa. Saya serta kalian perumpamaan sejenis langit serta dunia mana ada seseorang yang tak ingin kenapai langit bukan? Tak ada yang ingin jatuh kembali ke dunia seusai mencapai sang langit.

Doa yang paling baik rutin saya panjatkan untuk  kalian berdua, berbunga-bungalah kalian dengannya. Serta gimana dengan aku? Apa akan- tetap menantikan ketersanjungan ? tak saya tak akan- menantikan ketersanjungan datang. Saya akan- mencari ketersanjunganku seorang diri serta yang tentu tanpa mengacaukan ketersanjungan person lain.

Ku titip priaku padamu mudah-mudahan kalian berbunga-bunga rutin.



                                                   

                  Dari perempuan yang tak indah yang sempat mengantarkan priamu sekarang.