Berlangganan

Untukmu yang Pernah Menjadi ‘Energi Tak Terbatasku’ Selama Beberapa Saat





Untukmu yang Pernah Menjadi ‘Energi Tak Terbatasku’ Selama Beberapa Saat

Another Episode of Life melalui http://jahilwadhoif.wordpress.com
Di umur yang enggak lagi terbilang remaja ini, pikir ini terasa cocok andaikan kurasa 'You're The One?'.

Ketika hari-hari terasa lebih kehidupan dari hari-hari yang selagi ini sempat terlalui sebelum berjumpa denganmu. Tatkala dari mengawali dengan saat membuka mata di waktu semacamga malam, yang kurindukan merupakan saat-saat tatkala berdua dengan Sang Pencipta, sebab hanya kepada-Nya saya bisa menyatakanmu di setiap doa-doaku. Mengucap lirih dengan penuh harap supaya sebuah saat kelak kalian sangatlah ada di ujung jalan yang waktu ini terasa terjal akan- tetapi tidak sabar untuk kulalui. Alangkah hari-hari yang kurasa membahagiakan tatkala setiap aktivitasku lumayan banyak-cukup banyak mengingat sosokmu serta hampir rutin selesai terhadap dzikir atas penciptamu serta penciptaku, Sang Maha Kuat lagi Maha Memandang.

Terasa terlalu tidak biasa tatkala diri ini mengawali dengan berani untuk keluar dari zona enjoy untuk mencoba melaksanakan hal-hal yang baru, kurasa ini bisa terjadi sebab ada sekumpulan 'tenaga' yang tidak biasa, bersumber dari sosok seseorang yang padahal baru kukenal dalam waktu yang terlalu sangat singkat. Saya agak lalai gimana pertama kalinya hati ini bisa terus berhusnudzon terhadap Sang Maha Pengasih sebenarnya engkaulah sosok yang bisa menjadi penutup aib-aibku sebuah hari nanti. Boleh jadi seluruhnya berawal dari mata yang turun ke hati, ataukah dari hati yang membikin mata ini terus Bertasbih tatkala sosokmu berada tidak jauh dari raga ini. Serta yang tidak kalah penting merupakan saya pun agak lalai gimana awalnya wajahmu tahu-tahu timbul serta seakan 'mencegah' setiap kali hawa hawa nafsu dalam diri mengawali dengan menyeruak untuk dituruti.
Sekarang biarkan kutulis sedikit dialogku dengan Sang Maha Mendengarkan lagi Maha Mengenal.

Wahai Sang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kuawali hari-hariku dengan mengingat kebesaran-Mu serta meniatkan hari-hari ku untuk mencari ridho-Mu. Akan- tetapi maafkanlah hambamu yang hina ini Wahai Sang Maha Pemberi Ampunan. Tatkala sebuah hari kusadari sebenarnya bahtera pengharapan di dalam hatiku yang seharusnya semua bermuara kepada-Mu, telah berlabuh terhadap sesosok makhluk ciptaanmu.

Kutahu pasti Engkau tidak akan- bahagia akan- faktor itu Wahai Sang Maha Pembolak balik hati. akhirnya kuterima Jawabanmu dengan apa adanya diriku Wahai Rabb, sebenarnya engkau telah mengingatkanku sebenarnya makhluk ciptaanmu itu yang telah membikinku rutin berspirit untuk mengikuti ridho-Mu tidak bisa kujadikan letak menyalurkan pengharapan. Sebab dirinya hanyalah ciptaan-Mu, sebab dirinya selengkapnya milik-Mu, Engkau ciptakan sedemikian rupa dirinya dari tanah menjadi sesosok orang-orang yang Kau beri sejodoh mata peneduh hati. Padahal sebuah hari kelak ia akan- Engkau kembalikan ke tanah dimana ia berasal.

Terimakasih atas jawabanmu wahai Yang Maha Pemberi Petunjuk, Engkau telah menjadikannya jalan bagiku untuk terus kencang dalam berlari mengikuti rahmat-Mu, tatkala Engkau memkabarhuiku sebenarnya Kau telah pasangkan ia dengan seseorang yang telah pasti jauh lebih baik dalam segala faktor dari hambamu yang jahil serta lemah ini Wahai Rabb, Engkau Maha Mengenal mana yang paling baik untuknya serta untukku.

    Satu faktor yang kutahu, sebenarnya seseorang makhluk tidak mempunyai pengetahuan apapun mengenai diri mereka, kecuali terlalu sedikit. Tergolong dalam faktor kemana nasib akan- membawanya. Oleh sebabnya, tidak salah andaikan orang-orang berbicara husnudzon merupakan tamu yang wajib diundang tatkala sedang menjalani beberapa macam tipe perkara kehidupan di dunia.