Berlangganan

Menyesalku Pernah Mengenal Pacaran





 Menyesalku Pernah Mengenal Pacaran
via https://www.google.co.id/search?q=no+pacaran&es_sm=93&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0CAcQ_AUoAWoVChMIg7vjy9GOyQIVCBiOCh2K3ADb&biw=1024&bih=499#tbm=isch&q=rugi+pacaran&imgrc=Sei8JOg7XVZBoM%3A

Rugiku Sempat Mengenal Pacaran



            Pacaran? siapa sih yang tidak mengenal adat-istiadat yang mayoritas dilakukan oleh para pemuda ini, dari balita hingga dewasa tidak sedikit dari mereka mengenal mengenai pacaran. Serta saya seorang diri sempat mengalaminya untungnya segera insaf sebenarnya yang dilakukan terdahulu adalah sebuah kesia-sian semata.

    Menurut Wikipedia Pacaran adalah proses perkenalan antara dua insan orang-orang yang biasanya berada dalam susunan bagianpencarian ketepatan menuju hidup berkeluarga yang dikenal dengan perkawinan.

Akan tetapi, dalam praktek sebetulnya pacaran lebih terbiasa kali diwarnai oleh kejadian-kejadian yang tidak sesuai dengan ekspektasi awalnya mengawali dengan dari kekerasan, pelecehan, hingga hal-hal yang tidak diharapkan lainnya. Bahkan lakon dari pacaran tersebut tidak sedikit diperankan anak-anak yang tetap dibawah umur serta berseragam sekolah dasar, terkadang miris melihat kejadian yang terjadi di zaman orang-orang keturunan Z ini yaitu orang-orang yang mempunyai rentang kelahiran antara 1995-2010, pada rentang umur tersebut orang-orang cenderung aktif pada gadget serta alat-alat sosialnya jadi tidak kagum andaikan ada anak berusia 8 tahun menulisakan status kasihsayang untuk pasangannya di facebook yang sebetulnya belum layak dilakukan oleh anak belia tersebut, sebab bumi mereka seharusnya tetap diwarnai dengan bermain, tertawa, berimajinasi, serta keingintahuan yang mengarah pada faktor positif. Akan- tetapi, tidak sama halnya dengan yang terjadi kini mereka justru asyik bergelisah ria, mempertimbangkan yang seharusnya belum difikirkan, berdandan layaknya person dewasa, serta bangga andaikan berkata yang tidak sesuai dengan usianya jadi tidak sedikit dari mereka mendewasakan diri sebelum waktunya.

Berangkat dari realitas tersebut, walaupun tidak hingga merasakan kejadian ekstrim dalam pacaran akan- tetapi kalian semua butuh tau sebenarnya pacaran sebetulnya tidak ada berkegunaan, begitu juga share pada seluruhnya sebenarnya tidak ada faktor positif yang didapatkan dari yang namanya pacaran, lumayan banyak faktor yang tersia-siakan serta menimbukan penyesalan di kemudian.

1. Pacaran enggak peralatan perkenalan menuju pangkat perkawinan.

Mengapa begitu? Sebab tidak sedikit dari mereka menjadikan pacaran sebagai ajang bahagia-bahagia serta akreditasi diri pada lingkungan. Boro-boro mempertimbangkan perkawinan, malahan mereka berasumsi sebenarnya usia muda adalah usia dimana mengoleksi mantan menjadi sebuah kewajiban jadi gampang  saja berganti-ganti pasangan. Padahal islam telah mengulas proses Taaruf untuk faktor perkenalan pada pasangan.

2. Pacaran menjadikan finansial tidak sesuai dengan perdiksi.

Sebagai anak usia belasan pastinya finansial tetap menjadikan tanggungan ibu bapak bukan? walaupun ada berbagai dari usia tersebut telah mandiri dengan cara finansial. Uang jajan yang diberbagi setiap bulannya seharusnya bisa dikelola dengan baik, serta bisa menyisihkan sedikit untuk tabungan. Akan- tetapi, tidak sama halnya untuk mereka yang pacaran, dikarnakan lumayan banyak peristiwat yang wajib dikenang sejenis anniv, kelahiran, valentine serta peristiwat-peristiwat harian bulanan alias kadang tahunan (kalo langgeng) yang mesti diadakan seremoni jadi menuntut buget yang tidak sedikit untuk memperingati faktor tersebut. Ditambah lagi pembelanjaan untuk semata-mata jalan ataupun makan diluar.

3. Pacaran lebih terbiasa membikin perasaan serta fikiran acak-acakan tidak karuan

Cukup lumayan banyak hal-hal tidak penting menjadikan penderitaan di hati dikarenakan oleh pacaran, cemburulah, prosesiflah, doi gak perhatianlah, inilah itulah, dampaknya juga gak baik pada fikiran serta perasaan, padahal kedua faktor tersebut adalah stimulus untuk menciptakan hal-hal positif dalam diri seseorang. Tidak jarang, kebaperan tersebut hingga dibawa ke proses pembelajaran dampaknya tidak lebih konsentrasi serta memedulikan apa yang telah guru dan juga dosen terangkan. Bagi yang telah bekerja, mengapa tetap menantikan waktu untuk meresmikan andaikan telah mempunyai pekerjaan?

4. Tidak butuh membikin alibi, sebab pacaran tidak mengenal faktor syar’i

Cukup lumayan banyak diantara pemuda yang melaksanakan pembelaan sebenarnya pacaran yang ia lakukan selagi ini tidak mendekati perzinahan, karna pacaran kami hanya melewati kontak alat-alat sosial alias semata-mata sms-an tanpa sempat berduaan jangankan berpandangan. What? Saya juga merasakan faktor ini dulu akan- tetapi tetap saja tidak bisa dipungkiri andaikan dalam chat serta smsan tersebut juga mengandung komponen yang cenderung mendekati zina walaupun hanya semata-mata terbuktigil sayang untuk kalimat pembuka perbincangan dalam alat-alat tersebut telah pasti setan akan- terus gencar mengganggu iman, serta menggoyahkan kepercayaan sebenarnya yang dilakukan enggak adalah sebuah tindakan menyimpang dalam faktor ini setan akan- terus membisikkan serta mencarikan alibi-alibi sesat dalam pacaran difikiranmu.

    “Dan janganlah kalian mendekati zina; Sebenarnya zina itu adalah sebuah tindakan yang keji. serta sebuah jalan yang kurang baik.” (Al-Israa’: 32).

5. Walaupun berusaha berterus terang, tetap saja ada komponen kedustaan dalam aktivitas pacaran.

Cukup lumayan banyak dari mereka tidak menjadi diri seorang diri dihadapan pasangan (belum sah) , supaya  si pasangan tidak ilfeel, serta rutin berusaha tampil sempurna padahal interaksi yang diawali dengan kedustaan telah pasti tidak baik kedepannya serta menghasilkan penderitaan semata. Tidak hanya membohogi sang pacar tidak jarang juga memdustai ibu bapak serta keluarga. Lumayan lumayan banyak ibu bapak yang tidak memperkenankan pacaran pada anaknya, jangankan pada anak perempuannya, akan- tetapi terkadang si anak melaksanakan segala tutorial supaya tetap merapatkan interaksi walaupun tanpa restu kedua person tua, pasti saja faktor tersebut diwarnai proses kedustaan lagi didalamnya.

6. Tidak ada kegunaan dari telfonan berjam-jam hanya untuk semata-mata mengenal berita

Padahal setiap hari berjumpa, serta anehnya setiap waktu saling kangen oleh sebab itu andaikan tidak berjumpa terkadang person yang berpacaran mendayagunakan telfon genggam sebagai salah satu penyambung untuk mengekspresikan hasrat kangen pada si pacar salah satunya melalui telfon, perbincangan pun dimulai dari pembicaraan menanyakan berita hingga dengan pembicaraan tidak penting hingga pembicaraan yang sangat-sangat tidak penting lainnya dikarenakan kekurangan topik pembicaraan hingga tidak insaf waktu telah telewatkan berjam-jam.

7. Tidak hanya berpegangan tangan lumayan banyak faktor negatif lain yang bisa dihindari andaikan tidak pacaran, serta lumayan banyak faktor positif lain yang bisa didapatkan karna tidak pacaran.

Sebagai pemuda pastinya ingin mencoba lumayan banyak hal, supaya segera menemukan identitas diri, dalam faktor ini andaikan tidak mempunyai pacar jadi tidak butuh membikin berita kondisi, keberadaan, alias bahkan kesengsaraan yang sedang dialami pada sang pacar. Dengan tidak mempunyai pacar kami bisa leluasa serta lepas melangkah sejauh yang diharapkan tanpa wajib terbebani dengan membikin pernyataan ataupun laporan. Tanpa mempunyai pacar, tidak butuh terbelit aturan ingin berkawan dengan siapa saja serta travelling ketempat dimanapun yang disuka dan juga melaksanakan hal-hal positif lainnya.

8. Dengan tidak pacaran, menambah kekhusyukan dalam bersembahyang karna kami tidak menduakan perasaan sesat antara dirinya yang diciptakan serta Ia yang menciptakan.

Sebagai pemuda telah pasti sembahyang menjadi kewajiban untuknya, jadi tidak butuh ada yang rutin mengenang melalui handphone seluler untuk faktor ini, sebab sembahyang menjadi pertanggungjawabanmu pada Rabbmu. Enggak pertanggungjawabanmu pada pacar yang belum pasti menjadi pasangan pengantin di ijab kabulmu nantinya.

9. Tidak butuh gusar akan- jodoh yang diambil person karna tidak merapatkan interaksi melewati pacaran.

Dalam faktor ini kebangetan andaikan tetap ada yang berasumsi sebenarnya pacaran menjadi ajang pengikat untuk mencari jodoh, serta berusaha menghalalkan perzinahan, sebab tidak sedikit dari perempuan yang kebobolan dampak kasihsayang yang mengarah pada faktor yang tidak diperbolehkan. Dalam pacaran sebetulnya pihak prempuan lebih lumayan banyak dirugikan dipadankan menerima laba. Oleh sebab itu untuk apa tetap dipertahankan interaksi yang tanpa kejelasan. Tidak butuh gusar akan- jodoh sebab Allah telah mempersiapkan, lebih terbiasa kami dengar sebenarnya jodoh yang didapatkan nanti adalah citra dari diri kami maka tidak boleh harap andaikan tetap berpacaran akan- tetapi menginginkan pendamping yang sholeh ataupun sholehah nanti diperkawinan.

10. Ada Ayah serta Bunda yang butuh diperjuangkan sekuat energi kebahagiannya.

Sebagai anak telah pasti ingin melihat kedua ibu bapak bahagia, oleh sebab itu tidak melaksanakan hal-hal yang nantinya kan membikin ibu bapak sedih telah melapangkan ibu bapak serta membikin bahagia jangankan melihat anaknya tumbuh dewasa serta berhasil oleh hasil didikannya. Terkadang lumayan banyak diantara yang pacaran menepikan kebahagiaan ibu bapak untuk si Doi yang baru dikenal berbagai waktu saja. Ibu bapak telah dengan rela mngurus kami hingga tumbuh dewasa tanpa meminta ganjaran ataupun memberi tuntutan. Masak iya, gampang  saja dilupakan kebahagiaannya karna dirinya yang mengajakmu pacaran.

Tulisan ini enggak bermakna ingin menggurui hanya saja share cerita alangkah tidak ada gunanya interaksi yang dinamakan pacaran. Tidak semestinya era muda dihabiskan dengan yang namanya pacaran. Karna sempat mengalami, walaupun tidak hingga pada hal-hal ekstrim yang akhirnya membikin rugi akan- tetapi bersyukur karna anugerah diberbagi sesegera ini jadi memantapkan hati untuk mengistiqomahkan diri serta tidak lagi gampang  terbuai akan- bujuk rayu yang mengarah pada pacaran. Kalian yang single, tidak butuh gusar dibilang tidak laku oleh kawan-kawanmu lebih baik terus membenahi diri lebih baik lagi karna jodohmu adalah cerminan siapa kalian itu yang ku tau.